IA DIPANGGIL "OMAR BIN AL-KHATTAB"
Namanya OMAR BIN AL-KHATTAB. Mobil kami berbelok ke kiri, mencari tempat sepi untuk sang mobil menepi. Suasana di luar jendela mobil masih tetap sama, dingin sedingin aurora di atas kutub selatan. Tapi hatiku terasa begitu sejuk dan hangat. Sederhana, karena aku melihatnya di sana, menggelar sajadah hangatnya, menunggu kedatangan kami. Tepat di pojok jalan Marion dan Condada Avenue ia berdiri tegap. Entahlah, begitu pertama kali aku melihatnya, seolah ada aliran deras sungai yang aneh. Aliran hangat yang terasa sejuk. Yach..sejuk.. ini musim dingin.. tapi nuansa yang tercipta karena pesonanya itu memberi kesejukan tiada tara . Ini kali pertamaku di sini mendapatinya. Dan aku luar biasa gembira. Aku semakin bergetar begitu menjabat tangannya, gerbang masuk. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Senyum-senyum para saudara muslimah dari berbagai penjuru dunia. Sapaan hangat "Assalamu'alaikum" yang halus menyentuh pipiku. Tarawih tahun lalu aku berkutat dengan s...