Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 14, 2013

THE END

Gambar
Lagi-lagi...Langit-langit Adelaide masih galau... menawarkan warna gelapnya untuk kami.   Ufuk barat bagaikan seonggok kain lusuh yang siap menawarkan bau apek.  Gelap, pekat, keruh, lusuh, basah. Hujan adalah kucuran nikmat dari Illahi rabbi, tapi saja suasana seperti ini menjadi hal yang tak bisa dihindari. Lagi-lagi, ini masalah klise.  Perpisahan IAP. Pagi yang basah dengan celupan embun mengantarkanku pada nuansa dingin yang tidak sama seperti biasanya.  Terasa sekali saat kuinjakkan kaki di lapangan rumput hijau di Sturt North,  Seolah banyak tanah gelap, lembab yang ingin menempel pada sepatu merah putihku yang sudah mulai lusuh. Bagaimanapun, sesi pagi ini adalah salah satu hobiku. PRESENTASI.  Diminta berkali-kali presentasi, rasanya aku akan senang saja,  sebagaimana jika aku ditawari menulis dengan senang hati setinggi bulan, aku akan mengerjakannya dengan tanpa beban. Sebagaimana yang aku prediksi. ...

(RE-POST) UNTUK SAUDARA MUSLIMAH LAIN JUGA ^_^

Gambar
INI TULISAN GUE DI FaceBook TAHUN 2010.  ____ Ya..Rabb.. Aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku Seseorang yang sangat mencintaiMu lebih dari segala sesuatu Seorang yang akan meletakkanku pada posisi di hatinya setelah Engkau dan Muhammad Seseorang yang hidup bukan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk-Mu dan orang lain Wajah, fisik, status atau harta tidaklah penting Yang terpenting adalah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau Dan berusaha menjadikan sifat-sifat baikMu ada pada pribadinya Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup Sehingga hidupnya tidak sia-sia Seseorang yang memiliki hati yang bijak, tidak hanya otak yang cerdas Seseorang yang tidak hanya mencintaiku, tapi juga menghormatiku Seorang yang tidak hanya memujaku, tetapi juga dapat menasehatiku Seseorang yang mencintaiku bukan karena fisikku, hartaku atau statusku tapi karena Engkau Seorang yang dapat menjadi sahabat terbai...

NOMADENISASI-ku Vs Ar-Rahman

Suara angin itu masih menyambar-nyambar. Tak jenuh dengan menghabiskan malamnya untuk memberi keributan, pagi haripun sang angin masih dengan semangat tak kenal lelahnya ribut bertegur sapa dengan dedaunan dan rumput-rumput di kampung melayu. Sehabis shalat subuh, aku sempatkan membuang sampah yang sudah penuh satu tong di belakang Tonsley. Jangan kaget kalau aku sudah rapi. pagi ini aku akan dijemput oleh sebuah sedan baru. Aku akan pindah di permanen akomodasiku. Rumah Mbak Nanda dan Pak Dicky. Akhirnya, setelah beberapa waktu aku mengalami nomadenisasi, dari Pojok Pasadena hingga Tonsley. sekaranglah saatnya untuk berdomisili di tempat yang sesungguhnya. Tepat saat hari mulai terbangun, mengganti warna gelap dengan cahaya yang masih samar-samar, saat itulah sedan yang kutunggu datang. Mbak Nanda dan suminya Pak Dicky datang menjemputku. dan singkat cerita, aku sudah di tempat yang baru. Selesai dhuha, akhirnya kulangkahkan kaki dengan berucap bismillah, menuju Central Libr...