TEGURAN SUAMI

Bismillahiraahmanirrahim, kemaren, kami seharian di rumah Bapak Ibu karena persiapan untuk haji kloter pertama dengan keberangkatan 13 Mei 2024. Ibu menyebar nasi untuk kurang lebih 215 orang. nah, giliran sore, saya, suami dan anak-anak mendapat giliran mengantar nasi ke tempat yang jaraknya lumayan jauh. kami berangkat sejak habis ashar, dan kembali lagi ke rumah Bapak Ibu jam 8 malam setelah mengantar di 4 tempat. Terus terang saya pribadi merasa ngantuk dan capek. walaupun yang nyetir suami sich,... hehe. nach, pas sampai rumah ibu..saya mengeluh.. "Ibuuuk... ngantuk... capek buk.. mana ke rumah bulek Nik malah tidak ada orangnya...." kataku. seketika wajah ibu merasa iba padaku.. "Ya Allah Nduk.. tadi gimana kok Bapak ndak telepon bulek nik dulu .. di rumah atau tidak. kasihan kamunya kecapekan" kata ibuk. seketika itu suamiku memandang wajahku sesaat. "ini kami pamit ya Buk.. mau antar ke rumah mbak mi ganti ini" kataku masih dengan wajah lelah. "ya Allah kalau capek tidak usah di antar nduk" kata ibuk. aku masih memasang wajah lelahku dan berpamitan untuk lanjut mengantar satu nasi lagi bersama suami dan anak-anak. Di perjalanan mengantar nasi, suamiku berkata.. "Umi... " "Njih Bi.." kataku "Abi ndak suka... cara wajah umi tadi ke Bapak IBu..." Deg.. aku kaget... "maksud abi" "IYa abi faham umi capek... tapi tidak gitu caranya di depan orang tua" aku terdiam "Abi juga capek mi..." kata abi. aku melihat sekilas wajahnya dari pantulan kaca mobil. iya.. dia memang pasti lebih lelah dariku yang hanya duduk santai di dalam mobil. tapi mengeluh capek. "Abi juga capek mi.." ulangnya. tapi bukan begitu caranya. bukan dengan memperlihatkan wajah seperti itu di depan bapak ibu.. abi ndak suka wajah umi yang seperti itu ke orang tua." tambahnya. aku kembali terdiam, dan menyadari kesalahanku, dan sadar betul bahwa suamiku jauh lebih memposisikan sebagaimana seharusnya seorang anak kepada orang tuanya. lha aku? seketika itu juga aku merasa apa yang diampaikan suamiku benar.. "njih Bi.. maaf, umi salah ya.." "iya betul.. umi salah..bukankah kita sepakat untuk memberangkatkan bapak ibu haji... ini niatan kita.. jadi kalau dalam prosesnya kita membantu Bapak Ibu harus optimal.. tidak boleh mengeluh. "tandasnya lagi. "iya bi... umi telepon Bapak Ibu ya.. tak minta maaf..." kataku. beberapa waktu kemudian aku menelelpon bapak untuk minta maaf. ibu sudah tidur jadi minta maaf ke beliau besok pagi saja...biar beliau istirahat..pasti beliau justru lebih capek dariku karena dari tadi pagi sudah sibuk memasak. Ya Allah, trimkasih telah memebriku pasangan yang selalu menegurku dalam hal kebaikan.. ya Allah limpahkanlah segenap kebaikan, rahmat dariMu untuk Suamiku.. aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETIKA COBAAN DATANG ^_^

SAYA dan EWB (Education Without Border) 2011 - Dubai d Abu Dhabi - UAE 27-31 March 2011

JANJI ALLAH KEPADA ORANG-ORANG YANG TIDAK BERIMAN