HNMUN
HARI INI HARI SABTU (31 OKTOBER 2009)
Bingung....
Ada jadwal ujian Keperawatan Gerontik di Panti Wreda Ungaran (20 menit dari kosku-ditempuh dengan sepeda motor..hehe). Terus ada panggilan seleksi juga.. seleksinya nggak maen-maen. Seleksinya beneran lho. Nggak bisa kutinggal juga... ini menentukan sekali target yang pernah aku buat. Setelah lolos jadi IO (international Officer- studentsnya UNDIP) aku akhirnya dapat panggilan juga untuk Seleksi HNMUN (baca: Honeymoon – Harvard National Model United Nation). HNMUN bro!! Udah lama nunggu panggilan interview ini, tapi ternyata pas ada panggilan, malah jadwalnya bentrok/ bareng ma ujianku gerontik, ujian yang menentukan hidup matiku di stase Gerontik. Tak bisa diundur, tapi juga tak bisa diajukan. Hikhikhik…aku lebay yak.^_~
Akhirnya, dengan penuh kebimbangan, aku akhirnya menentukan untuk memilih melepaskan ujian Gerontik-ku. Demi sang Harvard University (walaupun sejatinya aku tahu kalau kesempatanku ke Universitas The Best in the world itu adalah NOL BESAR – kayak telor – siap digoreng, tapi sayang telur yang kugoreng selalu gosong dan asin)- kata orang tua, kalau masakan kita asin, itu berarti kita pengen nikah. Wkwkwkkkwk….
Tahu aja isi hati. (tapi sayang belum ada yang melamar- jadi menunda hasrat menikah—hehheehehe….ntar, kalau ada yang melamar-langsung terima aja apa yak??) Ah, jodoh kan di tangan Allah, so santai saja. Tul nggak?
Pagi ini, setelah nitip surat izin (tulisan tanganku yang menawan – izin biar boleh masuk terlambat di Kep. gerontik-ujian terlambat juga/ oya, coz ujianku per individu, jadi aku udah request ke temenku biar aku dapat giliran paling akhir) kepada si Yuni (baca: Yun Jreng) dia kan partner yang enak banget buat diajak discuss.
Tiba2..Aku sakit perut---ke kamar mandi dua kali… mungkin grogi n takut dengan interview or seleksi yang tinggal nunggu hitungan jam.) tik..tik.tikk
Jam setengah delapan,…
Aku tancap bersama piyo-piyo- sepeda motorku yang imut tapi sayang ebrek-ebrek—tapi bagaimanapun juga, aku sayang sama piyo-piyo. Bahayanya lagi, si piyo yang lemah itu mengangkat bebanku dan si Lia cerewet – coz dia kan nebeng aku. Hehehe.
Jam delapan kurang 25 menit- sampai Rektorat UNDIP Tembalang, aku keingetan belum ngeprint bahan ujianku nanti siang. Di tempat parker rektorat itu, Aku akhirnya memutuskan dengan tekad bulat untuk ngeprint dulu aja. Habis ngeprint, balik lagi ke Rektorat—dengan pertimbangan sbb:
1.belum ada motor yang diparkir di parkiran rektorat UNDIP. Itu artinya belum banyak yang dateng.. baru ada dua motor...sebuah motor baru aja parkir di sebelah kananku. Cowok seumuranku- pakaiannya hitam putih...aku memberi kode ke Lia supaya tanya apakah dia juga mau ikutan interview or nggak. Untung aja si Lia itu sigap..oandai membaca isyaratku..Great!! Good job girl! Dan yang paling penting, apakah ada seragam or costum buat interview..coz pemuda itu pakai hitam putih kayak seragam anak baru masuk univ. Ternyata emang dia mau ikutan interview. So aku lega, meninggalkan Lia tidak dalam keadaan sendirian, setidaknya ada yang diajak mengobrol olehnya sementara aku akan meninggalkannya demi tugasku tercinta. Sementara itu, aku belum tahu apakah memang ada seragam buat interview ato gak? Ah, masa Bodoh!!
2.Aku mencoba kalkulasi: sekarang baru setengah delapan, jadwal interview (katanya) jam delapan, setidaknya lumayan masih ada setengah jam buat ngeprint tugas-sekalian manfaatin waktu- idep-idep (itung-itung) sekalli merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Huehehehe
Pukul delapan kurang sepuluh menit aku sudah balik lagi ke Rektorat
Halaman parkir Rektorat kosong melompong-sepi…ternyata pada parkir di tempat nan jauh di mato. Aku juga ikutan de-parkir di sana- di bawah tangga rektorat…..tapi tempatnya luas kok.hehe..
Habis itu, aku berlari sekuat tenaga, menuju tempat anak-anak berkumpul. baru aja aku duduk di lantai (gara-gara nggak kebagian duduk di kursi). ee..e…ehh… ternyata..eh ternyata, Flashdisku ketinggalan di tempat prin-prin-an, waduh...aku ini memang mirip Nodame! Ceroboh!.. akhirnya aku balik lagi deh ke tempat tadi aku nge-print, sekalian ada yang belum aku print. Padahal jam udah menunjukkan pukul 8 kurang lima menit.
Flashdish ketemu, print tugas udah selesai,
Jam menunjukkan pukul 8 (padahal undangan interview juga jam delapan- and do you know guys??!!! I hate of being late! So,…Ngebuttttttt!!!!!)sampai kepleset and piyo hamper tumbang..hikhikhik..so sad!
Tapi Akhirnya dengan hamper terjatuh dan mata lumayan ngantuk (nglembur tugas semaleman) aku sampai juga di rektorat Undip. Dan kembali menuju singgasana yang kutinggalkan..(seonggok tas dan sepotong jaket lusuh yang terdampar di lantai rektorat – tapi tadi aku dah nitip ke Lia dkk sich, jadi nggak sah kuatir..lagipula, nggak ada barang berharga di dalam tas. Kalaupun ada, paling hp butut yang ngedropan.) hehehe.
Duduk2 lama…jam udah menunjukkan jam setengah sembilan..
Belum ada tanda2 bahwa interview akan segera dimulai..
Fikiranku masih terpecah dua...di sini dan di sana..(di tempat praktek)..teman2 pasti sedang ujian nich! Oh God! Aku sms si Yuni, aku memintanya untuk menghubungiku begitu teman-teman yang ujian tinggal tiga orang, aku akan berusaha ke sana dulu, sapa tahu nanti boleh izin dari interview, or sapa tahu aku dapat giliran interview duluan? Sapa tahu? ^_^, Yuni hanya membalas kalau pak Tri (dosenku udah datang, ujian juga sudah dimulai) – mahasiswa yang ujian ada 11 orang, masing-masing paling maksimal 20 menit. Kan Cuma evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan kepada pasien. Jadi nggak perlu berlama-lama. Hufh...
Aku jadi semakin deg-degan..entah mengapa tiba tiba fikiranku terbang ke Ujian yang tengah berlangsung di Ungaran...hati tak tenang! Brrrr!!!
Akhirnya, jam sembilan kurang seperempat... ada instruksi kepada kami (para peserta interview untuk masuk ke sebuah ruangan – ruangan pertemuan IO).
Komentar
Posting Komentar
silakan Berkomentar