ANTARA KEBODOHAN DI BALI DAN PERLINDUNGAN LELAKI
Hari ini adalah hari ke-6 ku di Bali...
dan tepat pada hari inilah aku mengalami hal-hal luar biasa...
tepat di hari ini pula aku bermaksud menyelesaikan puasa syawalku yang tinggal satu hari..tapi gagal, tiba-tiba saja mual, pusing mendera. setelah kuanalisis, mungkin karena aku tadi malam begadang sampai sekitar setengah 3. mencari bahan bacaan untuk persiapan presentasi hari senin besok.
Akhirnya, aku berbuka puasa pukul 10.10 pagi, tepat saat istirahat Course di IALF bali..
gedung IALF
Sorenya, kelas selesai 15 menit lebih awal dari biasanya. Biasa selesai jam 4.30 sore, hari ini selesai jam 4.15 sore. Akupun berfikir, "wah, masih ada 15 menit, lumayan buat ngembalikan buku yang aku pinjam, lagipula mobil penjemput kami biasanya datang sekitar jam setengah 5, kadang lebih, jadi tak masalah kalau aku mengembalikan buku di perpustakaan dulu" batinku.
rekan-rekanku lainnya sudah menuju tempat menunggu mobil jemputan dari hotel, sementara aku sendiri setelah selesai mengambalikan buku dan melihat jam masih jauh dari setengah 5, meneruskan langkah mampir ke pusat komputer, niatnya nge-print bahan yang mau aku pakai hari senin besok. Soalnya hari sabtu dan minggu kan kami tidak ada Course, jadi sekalian aja, mumpung ada waktu 10 menit. Ternyata semua tidak semudah yang aku bayangkan...print-2anku sempat gagal dua kali. "ah, tak apa-apa, masih ada waktu tiga menit!" batinku.
akhirnya, setelah minta bantuan librarian untuk mengeprintkan documentku, berhasil juga akhrinya. Begitu kulirik jam, jam menunjukkan pukul 4.32 menit, segera aku berlari menuruni tangga IALF, menuju kebun belakang tempat dimana rekan2ku menungguku.
Tapi..semua sepi..tak ada rombongan UNDIP, 3 mobil avanza yang biasanya pick up kami, tidak ada satupun, rekankupun tak ada satupun. "tenang ndri, mungkin sebagian masih salat asar di mushola, tunggu sebentar di sini!" bisikku pada diri sendiri. "
sampai jam hampir jam 5, tak ada satupun yang datang..tak satupun mobil jemputan dari fave hotel itu nongol. Aku akhrinya sadar bahwa aku tertinggal mobil rombongan.
Aku lalu bermaksud sms rekan sekamarku, mb laila, siapa tahu mobil yang ia tumpangi belum sampai hotel dan bersedia menjemputku kembali. Tapi ternyata HP-ku low bad, setelah sekali mendapat balasan dari mb Laila bahwa ia sudah sampai hotel, Hpku pun mati. Selalu begitu, setiap dibutuhkn. Satu2nya hal yang tidak aku sukai dr Hp Jadul-ku itu cuma itu..selalu lowbath di saat yang tidak tepat.
Akhirnya, aku putuskan untuk tetap stay di IALF, salat asar (salat asar di sini baru di mulai setengah 4 lebih, lalu kembali ke perpustakaan IALF, menunggu jampai jam 8 malam untuk kembali ke Fave hotel. tentu saja dengan Mobil Pribadi yang bisa terbang alias Taxi BLUE BIRD.
tidak berhenti sampai di situ. Jam 8, aku sudah di booking-in taxi ma IALF, tapi hampir setengah jam menunggu tak datang2 juga tu taxi..akhirnya ditelpon ulang, baru deh tu taxi datang.
Sampai di tengah jalan ..wah..terjebak macet, berkali-kali aku melihat jam, "bisa nyampe hotel kurang dari jam 9 nggak ya kalau begini?"
akhirnya, sampai juga di depanhotel pas pukul 9.00 malam.
Aku tidak menuju hotel, melainkan menyeberang jalan dan bermaksud membeli makan untuk makan malamku, perutku sudah melilit tak karuan. di sebuah warung yang aku tuju, tampak segerombolan lelaki yang aku kenal... Ia adalah Pak W, Pak S, Pak G, dan Mas A, semuanya adalah rekanku dari Undip...
Begitu aku sampai di warung itu, semua mata memandangku terperanjat. dan blablabla..ada yang terkejut karena aku baru pulang, ada yang terlihat khawatir...aku hanya tersenyum, selama di perpustakaan tadi aku tidak merasa ada beban, malah lebih nyaman dan bisa konsentrasi mengerjakan tugas. jadi, tak ada yang aku sesali dari kejadian sore ini.. walaupun biaya taxi seharusnya bisa aku pakai makan berkali-kali (ukuran semarang).
Oh, ternyata para bapak itu sudah selesai makan dan hendak pergi, aku hanya tersenyum dan mempersilakan. toh hotel tempatku menginap ada persis di seberang jalan itu, tepat di depan warung dimana aku membeli makan malam ini.
diantara bapak berempat itu, pak wahyul masih tertinggal, ia duduk di depanku, kami bercakap2... Pak W mungkin seusia bapakku, jadi teringat bapak di rumah.., aku masih menunggu menu nasi goreng sementara bapak2 yang lain sudah menyebrang warung menuju hotel . Begitu aku selesai membungkus nasi gorengku, dan hendak pergi, beliau juga ikut berdiri dan hendak pergi menemaniku. Kontan saja aku kaget. Dan baru sadar kalau ternyata beliau tidak memsan apapun, ya, beliau sudah makan bersama rombongan bapak2 yang tadi.
"Bapak, lho..bapak tidak beli makan?"
"Bapak sudah makan tadi.."
"o, jadi tadi menunggu saya bapak?"
wajah yang teduh itu tersenyum. tanpa ada kata. dan bagiku, itu sudah lebih dari sekedar kata "ya". Tiba-tiba aku merasa tidak enak... dan meminta maaf kepada beliau, beliau, seorang s3/ doktor itu pun hanya tersenyum dan malah menyeberangkan jalan untukku.
"Saya sudah terbiasa sendirian bapak, tidak perlu khawatir." kataku. "lagipula kan dekat!"
jawaban beliau menggetarkanku..
"mungkin indri sudah biasa jalan ke mana-mana sendirian, Tapi Bapak yang tidak biasa Membiarkan seorang muslimah berjalan sendirian, terutama di malam hari." katanya teduh.
Aku terdiam, dan hanya mengucapkan terimakasih berkali-kali.
aku suka kata2 beliau...dan merasakan keteduhan seorang bapak..perlindungan sebagaimana yang bapak lakukan di rumah...aku rindu bapak...bisikku...tiba2 terasa rindu sekali...T_T
dan tepat pada hari inilah aku mengalami hal-hal luar biasa...
tepat di hari ini pula aku bermaksud menyelesaikan puasa syawalku yang tinggal satu hari..tapi gagal, tiba-tiba saja mual, pusing mendera. setelah kuanalisis, mungkin karena aku tadi malam begadang sampai sekitar setengah 3. mencari bahan bacaan untuk persiapan presentasi hari senin besok.
Akhirnya, aku berbuka puasa pukul 10.10 pagi, tepat saat istirahat Course di IALF bali..
gedung IALF
Sorenya, kelas selesai 15 menit lebih awal dari biasanya. Biasa selesai jam 4.30 sore, hari ini selesai jam 4.15 sore. Akupun berfikir, "wah, masih ada 15 menit, lumayan buat ngembalikan buku yang aku pinjam, lagipula mobil penjemput kami biasanya datang sekitar jam setengah 5, kadang lebih, jadi tak masalah kalau aku mengembalikan buku di perpustakaan dulu" batinku.
rekan-rekanku lainnya sudah menuju tempat menunggu mobil jemputan dari hotel, sementara aku sendiri setelah selesai mengambalikan buku dan melihat jam masih jauh dari setengah 5, meneruskan langkah mampir ke pusat komputer, niatnya nge-print bahan yang mau aku pakai hari senin besok. Soalnya hari sabtu dan minggu kan kami tidak ada Course, jadi sekalian aja, mumpung ada waktu 10 menit. Ternyata semua tidak semudah yang aku bayangkan...print-2anku sempat gagal dua kali. "ah, tak apa-apa, masih ada waktu tiga menit!" batinku.
akhirnya, setelah minta bantuan librarian untuk mengeprintkan documentku, berhasil juga akhrinya. Begitu kulirik jam, jam menunjukkan pukul 4.32 menit, segera aku berlari menuruni tangga IALF, menuju kebun belakang tempat dimana rekan2ku menungguku.
Tapi..semua sepi..tak ada rombongan UNDIP, 3 mobil avanza yang biasanya pick up kami, tidak ada satupun, rekankupun tak ada satupun. "tenang ndri, mungkin sebagian masih salat asar di mushola, tunggu sebentar di sini!" bisikku pada diri sendiri. "
sampai jam hampir jam 5, tak ada satupun yang datang..tak satupun mobil jemputan dari fave hotel itu nongol. Aku akhrinya sadar bahwa aku tertinggal mobil rombongan.
Aku lalu bermaksud sms rekan sekamarku, mb laila, siapa tahu mobil yang ia tumpangi belum sampai hotel dan bersedia menjemputku kembali. Tapi ternyata HP-ku low bad, setelah sekali mendapat balasan dari mb Laila bahwa ia sudah sampai hotel, Hpku pun mati. Selalu begitu, setiap dibutuhkn. Satu2nya hal yang tidak aku sukai dr Hp Jadul-ku itu cuma itu..selalu lowbath di saat yang tidak tepat.
Akhirnya, aku putuskan untuk tetap stay di IALF, salat asar (salat asar di sini baru di mulai setengah 4 lebih, lalu kembali ke perpustakaan IALF, menunggu jampai jam 8 malam untuk kembali ke Fave hotel. tentu saja dengan Mobil Pribadi yang bisa terbang alias Taxi BLUE BIRD.
tidak berhenti sampai di situ. Jam 8, aku sudah di booking-in taxi ma IALF, tapi hampir setengah jam menunggu tak datang2 juga tu taxi..akhirnya ditelpon ulang, baru deh tu taxi datang.
Sampai di tengah jalan ..wah..terjebak macet, berkali-kali aku melihat jam, "bisa nyampe hotel kurang dari jam 9 nggak ya kalau begini?"
akhirnya, sampai juga di depanhotel pas pukul 9.00 malam.
Aku tidak menuju hotel, melainkan menyeberang jalan dan bermaksud membeli makan untuk makan malamku, perutku sudah melilit tak karuan. di sebuah warung yang aku tuju, tampak segerombolan lelaki yang aku kenal... Ia adalah Pak W, Pak S, Pak G, dan Mas A, semuanya adalah rekanku dari Undip...
Begitu aku sampai di warung itu, semua mata memandangku terperanjat. dan blablabla..ada yang terkejut karena aku baru pulang, ada yang terlihat khawatir...aku hanya tersenyum, selama di perpustakaan tadi aku tidak merasa ada beban, malah lebih nyaman dan bisa konsentrasi mengerjakan tugas. jadi, tak ada yang aku sesali dari kejadian sore ini.. walaupun biaya taxi seharusnya bisa aku pakai makan berkali-kali (ukuran semarang).
Oh, ternyata para bapak itu sudah selesai makan dan hendak pergi, aku hanya tersenyum dan mempersilakan. toh hotel tempatku menginap ada persis di seberang jalan itu, tepat di depan warung dimana aku membeli makan malam ini.
diantara bapak berempat itu, pak wahyul masih tertinggal, ia duduk di depanku, kami bercakap2... Pak W mungkin seusia bapakku, jadi teringat bapak di rumah.., aku masih menunggu menu nasi goreng sementara bapak2 yang lain sudah menyebrang warung menuju hotel . Begitu aku selesai membungkus nasi gorengku, dan hendak pergi, beliau juga ikut berdiri dan hendak pergi menemaniku. Kontan saja aku kaget. Dan baru sadar kalau ternyata beliau tidak memsan apapun, ya, beliau sudah makan bersama rombongan bapak2 yang tadi.
"Bapak, lho..bapak tidak beli makan?"
"Bapak sudah makan tadi.."
"o, jadi tadi menunggu saya bapak?"
wajah yang teduh itu tersenyum. tanpa ada kata. dan bagiku, itu sudah lebih dari sekedar kata "ya". Tiba-tiba aku merasa tidak enak... dan meminta maaf kepada beliau, beliau, seorang s3/ doktor itu pun hanya tersenyum dan malah menyeberangkan jalan untukku.
"Saya sudah terbiasa sendirian bapak, tidak perlu khawatir." kataku. "lagipula kan dekat!"
jawaban beliau menggetarkanku..
"mungkin indri sudah biasa jalan ke mana-mana sendirian, Tapi Bapak yang tidak biasa Membiarkan seorang muslimah berjalan sendirian, terutama di malam hari." katanya teduh.
Aku terdiam, dan hanya mengucapkan terimakasih berkali-kali.
aku suka kata2 beliau...dan merasakan keteduhan seorang bapak..perlindungan sebagaimana yang bapak lakukan di rumah...aku rindu bapak...bisikku...tiba2 terasa rindu sekali...T_T
Komentar
Posting Komentar
silakan Berkomentar