FILOSOFI "RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU"


Hari ini saya bercengkerama dengan sahabat, di sbuah ruangan yang dipenuhi AC dari berbagai penjuru aku diam tak bergeming. mendengarkan cerita seorang sahabat tentang kekasihnya. Di saat-saat seperti ini, paling baik adalah memposisikan diri sebagai "A good listener".

Lama aku mendengar dan merasakan bahwa seringkali rumput tetangga lebih hijau. tapi baru hari ini aku mendapatkan maknanya.
Sahabatku sedang ada masalah dengan cowoknya... biasa, masalah orang ke tiga. Si cowok udah tunangan sama sahabatku tadi tapi masih saja melirik wanita lain.

memang sich kalau di compare, si pihak ke tiga 2 tahun lebih muda dari sahabatku. Kata orang, menjelang pernikahan memang begitu, akan banyak godaan dan rintangan. tinggal sabar.

aku sempet gemes juga mendengar cerita sahabatku itu.kok bisa ya, sudah ada ikatan dengan orang lain tapi masih melirik yang lain lagi,...

kurang apa coba sahabatku itu, udah manis, tajir, ceria, ramah...ah...lelaki.

yang aku suka adalah bagaimana sahabatku menghadapi masalahnya. dengan wajah tersenyum ia menceritakan kepadaku kisahnya, betapa sakit hatinya, tapi berusaha tegar dan mampu memberikan kata-kata sederhana yang mampu menarik sang kekasih untuk tetap fokus padanya...

mau tahu bagaimana ia bereaksi dengan kekasihnya yang mendua? berikut ceritanya...

Okey, setelah lama tidak saya sambung..saya akan sambung lanjutan kisah di atas...

Jadi begini, teman saya berkata kepada sang kekasih, sambil tersenyum"

"Begitu ya mas.. saya tidak masalah kalau mas mau mendua.... silakan...tapi mas juga harus siap melepas saya"

kontan saja si kekasih tertegun dengan kata2 teman saya, ia hanya tak habis fikir... kenapa dengan rela sahabat saya mau melepasnya. padahal, kalau menurut saya, rugi si cowok..hehe, sahabat saya tu sudah pinter, tajir, manis, dan udah mapan/ kerja. kurang apa lagi coba? hehe
"Tidak mau, saya kan cuma main2... ga serius..masa' saya harus ninggalin kamu?" ujar sang kekasih.

akhirnya sahabat saya berkata dengan lembut untuk menyadarkan kehilafan sang calon suami.

"Mas, menjelang pernikahan, akan banyak sekali cobaan yang kita hadapi.... itu semua menguji kita dalam menuju bahtera suci rumah tangga... Saya bisa saja terpikat dengan mantan pacar saya yang beberapa hari ini sibuk mengubungi saya, khawatir karena saya hendak menikah denganmu... tapi mas..saya sadar itu ada;lah godaann....terkadang KITA TERPIKAT DAN MENGANGGAP BAHWA RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU, PADAHAL KITA TAHU PASTI BAHWA KITA SUDAH MEMILIKI YANG LEBIH HIJAU DI HALAMAN RUMAH KITA< DAN ITU BUKAN HANYA SEKEDAR RUMPUT< BAHKAN JAUH LEBIH BERHARGA< YAITU POHON LEBAT YANG RIMBUN DAN HIJAU." sang calon suami menangis mendengar kata-kata teman saya, dan meminta maaf, dia hampir saja melepas sebuah pohon rimbun dan hijau bakal miliknya demi sebuah rumput tetangga. END Sahabat saya lalu melanjutkan:

Komentar

Posting Komentar

silakan Berkomentar

Postingan populer dari blog ini

SAYA dan EWB (Education Without Border) 2011 - Dubai d Abu Dhabi - UAE 27-31 March 2011

MERAJUT dengan HATI ^_^

PROSES PEMBUATAN TEMPE AL-AMAN (COCOK UNTUK NEGARA 4 MUSIM).