ADELAIDE CITY TOUR
Bus Stop Z2.
G10 memberhentikan kami. Begitu
langkah kakiku menginjak lantai bumi, kurasakan belaian mesra angin pagi
berlatar belakang cahaya surya yang sepoi.
Kami di sambut oleh
bangunan-bangunan gaya Eropa yang berwarna abu-abu dan coklat muda. Baru kali
ini aku berkata, ini baru di Australia.
Adelaide.
Langkah kaki kami seolah terseret
menuju ke pelataran Parliament house yang berpenyangga gaya kuil Athena.
Mengambil beberapa foto bangunan itu sudah cukup member kepuasan.
Perjalanan kami lanjutan dengan
menyeberang perempatan di sudut parliament house.
Tujuan kami selanjutnya bisa
ditempuh dengan jalan kaki. Ya, kami hendak menuju bangunan yang posisinya
berdempetan dengan The University of Adelaide. Sebuah museum.
Sepanjang jalan, banyak berserakan
sampah alam yang ingin menyatu dengan tanah dan bersapa dengan para pejalan
kaki. Sampah daun maple yang berjatuhan itu justru terkesan tidak mengotori,
tapi semakin member arti bahwa keberadaan kami di sini di sambut ramah oleh
dedaunan yang berjatuhan. Warnanya yang hijau coklat seolah mengatakan bahwa
daun-daun itu tak sabar bersentuhan dengan tangan kami, hingga ia jatuh sebelum
waktunya.
Tepat ketika kami sudah
seperempat tujuan, Patung Flinders pun menyambut kami. Dengan posenya yang
tidak terlalu formal, membuat kami merasa dekat dengannya. Iapun diam saja saat
kami ingin berfoto dengannya. Baik hati bukan? (namanya juga patung :P hehe)
Perjalanan kami lanjutkan,
matahari mulai meninggi, memamerkan cahaya silaunya, setidaknya suasana lebih
hangat, walaupun tidak seberapa. Dari perpustakaan bergaya eropa, sudah bisa
terlihat jelas Museum yang kami tuju.
Furthermore, the real tour was begun!
Pintu kaca yang tinggi itu
mempersilakan kami masuk.
Satu-per satu dari kami akhirnya masuk
dan antri diloker tas, menitipkan barang bawaan.
Ada sebuah pertanyaan besar di
otakku.
Yang paling aku suka adalah Ruang
pameran batik ( aboriginal batik dan Indonesian Batik), serta ruang Islamic
Art.
in front of The Uni of Adelaide
Komentar
Posting Komentar
silakan Berkomentar