ADELAIDE GREEN CITY VERSUS KAWASAN GREENWICH PARK

ADELAIDE GREEN CITY VERSUS KAWASAN GREENWICH PARK
---Semerbak bangunan Ramah Lingkungan---

Pemandangan-pemandangan alam yang mempesona, seringkali menjadi sebuah lukisan yang tertangkap dengan definisi kekaguman yang luar biasa dengan keajaiban tangan sang Pencipta.  Begitu pula jika harus berdiri di sebuah bangunan mahakarya dari tangan manusia yang memadukan seni artistik kehidupan dan keindahan kuas hijau alam semesta. Banyak di antara kita suka sekali mengambil foto keindahan alam ciptaan Tuhan, dengan alasan bahwa bangunan-bangunan megah sekarang ini  tidak ada segi alami yang bisa dijadikan sebagai karya seni yang tetap membumi.
Well, 
Saya suka nuansa alam di Adelaide, Australia selatan.  Adelaide adalah salah satu kota yang yang mendukung program lingkungan (Australia’s most environmentally sustainable cities). Beberapa saat tinggal di kota ini, saya merasakan memang predikat ini pantas untuk disematkan di pundak Adelaide.  
Kita ambil contoh sederhana saja bagaimana kota ini mendapat predikat tersebut. Mulai dari peminjaman sepeda dengan bebas biaya, area-area netral karbon, program daur ulang sampah yang mencapai 85%, system solar panel di atap-atap bangunan seperti di Parliament House, the South Australian Museum, Art Gallery of South Australia and the Adelaide Central Bus Station.


bersama teman-teman.


Ketika berjalan di sepanjang bangunan di Adelaide, akan terasa sekali konsep-konsep “green building”-nya.


Di saat saya menikmati status kota Adelaide ini, fikiran saya terbang melintasi samudra, dan menerobos Indonesia. Tempat tumah darahku, di mana aku dilahirkan. Kota-kota besar seperti Jalarta, sudah mendapat predikat sebagai kota yang “jauh” dari status ramah lingkungan. Kita bias lihat bagaimana kota ini menjajakan diri. Bagiamana polusi yang justru bergulat hebat dengan bumi. Akhirnya, banyak program arsitektur yang hanya berupaya untuk memenuhi kuota tanah-tanah lapang ibukota hanya untuk tujuan investasi dan bisnis. Walaupun jujur, masih ada beberapa  bangunan yang masih mengedepankan konsep membumi, konsep arsitektur yang hijau dan peduli dengan ibu pertiwi.
Untuk perbandingan dengan Adelaide green city, Saya tiba-tiba teringat dengan beberapa karya agung para arsitektur dalam program  Orchidea tower, Casa de parco Apartement (Magnolia Tower). Bangunan-bangunan indah ini ternyata memadukan konsep seni modern  sekaligus  konsep lingkungan hijau yang asri. Konsep dari Sinar Mas Land ini memang memiliki tujuan untuk menyokong keseimbangan dalam Kenyamanan, kemanan sekaligus kehidupan yang lebih berkualitas.

Tidak hanya sampai di situ, Sinar Mas Land juga ada proyek dengan tema “Kawasan Greenwich Park”. Kawasan ini adalah sebuah kawasan hunian eksklusif terbaru di BSD (Bumi Serpong damai) city. Cluster ini memberikan sebuah konsep "Trully Home Resort" yang akan membrikan nuansa liburan bagi keluarga. Juga dilengkapi dengan Community Park dan Connectivity Path yang bisa diakses dengan berjalan kaki. Berada di sini menjadi sebuah bentuk yang nyata dari kualitas dari Sinar Mas land dalam memberikan "karya agung"  atau masterpiece properti terbaik bagi masyarakat. 

Cluster Shiefield di Greenwich park 


Atau kawasan Green Cove yang terletak di jantung BSD, sebuah proyek eksklusif yang menawarkan gaya bangunan modern yang minimalis atau gaya klasik dengan nuansa yang hidup dan berbagai macam fasilitas hiburan seperti lintasan jogging, pusat kebugaran, taman umum, kolam renang, danau serta sungai. Di sini kita bias merasakan perpaduan antara alam, kecantikan dan budaya. 

sumber Green Cove gambar dari SINI: 


Intinya sich, jika memang ingin tempat hunian yang membawa kombinasi unsur alami yang modern, sebuah bangunan dengan konsep “Environmentally sustainable”, tidak perlu jauh-jauh ke Adelaide, di Indonesia sendiri ada banyak pilihan, dan karya Sinar mas Land menjadi sebuah karya agung yang membumi dan jadi rekomendasi.**



Saat ini saya memang masih sebagai anak sekolah alias mahasiswa, tapi saya punya keinginan agar suatu saat nanti memiliki hunian yang hijau dan membumi di tengah aktifitas yang berjubel, dan pilihan dari Sinar mas land memberi titik terang.

Feel it and Share it ^_^

Logo: 

Komentar

Posting Komentar

silakan Berkomentar

Postingan populer dari blog ini

SAYA dan EWB (Education Without Border) 2011 - Dubai d Abu Dhabi - UAE 27-31 March 2011

Gambar
Hello Dear, Waktunya bercerita n berbagi pengalaman seputar EWB 2011 (Education Without Border 2011). Ini adalah event pertemuan dan sharing experience serta lomba meulis makalah ilmiah untuk presentasi (menjadi presenter). Dari Indonesia yang lolos dan bisa berangkat ada 4 orang. 1 orang sebagai presenter (Saya : lolos buat presentasi) da 3 yng lain sebagai delegasi (Asma Omar, Dede Supriatna dan Angga Dwi Martha). Dalam event ini ada 131 negara yang ikut berpartisipasi, sekitar 4700 applicants dan 700 full essay. Dari 700 fll essay itu, diumumkan saya masuk 36 nominasi presenter sehngga mendapatkan undangan Tiket, Visa, Accomodation yang full dari panitia. Teman2 lain dari indo, karna sebagai delegasi peswt tiket harus bayar sendiri (untngnya teman2 bertiga pada mengusulkan sponsorship (BNI, Pertamina dll) jadi lumayan juga akhirnya bisa berangkat. Aku juga senang bisa ketemu mereka, sesama indo . Event ini infonya dikirim ke Email saya lewat email grup IELSP (terimakasih ya
Baca selengkapnya

MERAJUT dengan HATI ^_^

Gambar
Dear All, lama banget nggak ngetik di Blog rasanya... ni kisah belakangan ini yang lagi ngetrend. ni saat minggu kemaren :) bross rajut dan berbagai hal yang berbau rajutan menjadi sangat ngetrend. Pagi ini saat saya mau foto Copy di Bagian UPA (Umum dan Perlengkapan Alat) dan melewati sebuah ruangan (ruang akademik), saya sekilas melihat bu Endang (mahasiswa jalur B) dan Mbak Dyah (petugas Akademik) yang sedang mengerjakan sesuatu, karena penasaran sayapun mampir... dan waaawww.. sedang pada merajut. Saya sebenarnya sudah lamaaaaa bisa merajut.. tapi kurang sabarrrr.. jadinya nggak saya follow up.. Saat bu Endang dan mbak Dyah lagi asik bahas merajut dan ada peralatan merajut, akhirnya dengan semangat 45 saya minta bu Endang mengajari saya... sebenarnya saya masih lumayan inget caranya, cuman kalau untuk yang bentuk-bentuk lucu dan klasik seperti hasil yang dibuat bu Endang (dan sudah di jual di kalangan para dosen dan karyawan dengan harga murahhhh. saya pun mencoba, te
Baca selengkapnya

PROSES PEMBUATAN TEMPE AL-AMAN (COCOK UNTUK NEGARA 4 MUSIM).

Gambar
Bismillahirrahmanirrohim Baiklah, Karena begitu tingginya request baik dari teman-teman di Adelaide maupun di State lain lirik teman-teman di Canberra, NSW, dll (Bu Aidha, Mbak Yessi, Mbak Ika, Mbak Naning, Mbak Mega, Mbak Meida, Mbak Ika). Maka, dengan ini, … Tereretrerett…. Proses pembuatan tempe akan di share. Sebenarnya, dulu di semester awal, saya pernah membuat tempe.. waktu itu karena saya kangen dengan produksi tempe Ibu saya, kebetulan beliau bisnis tempe di Desa kami, dan rasanya terkenal tidak pahit dan enak. Ditambah lagi, walaupun saya anak seorang penjual tempe, dan setiap hari makan tempe, tapi tidak tahu kenapa saya tidak merasa bosan. Bahkan selalu merasa rindu jika sehari saja ndak ada tempe goreng. Jadi, akhirnya jadilah tempe menjadi makanan favorit saya selain Nasi pecel. J Sayangnya, setiap kali saya membuat tempe, saya selalu gagal, kalau tidak salah, sudah tiga kali waktu itu saya membuat tempe, tapi ternyata gagal mulu. Rhizopus sudah mulai
Baca selengkapnya