AWAL PERJALANAN BARU (MENIKAH, SUAMI, ANAK)
Menikah,
bukanlah sebuah akhir dari kekhawatiran perasaan hatimu yang selama ini kau tunggu ketika masih sendiri.
Bukan, absolutely bukan.
Ini adalah awal perjalananmu yang sesungguhnya.
ini adalah masa di mana perasaanmu akan diuji.
perasaanmu akan di tempa rasa, entah bahagia, sedih, suka, duka, lara, cinta dan juga sebaliknya.
hatimu akan mulai merasakan nano-nano asmara yang membara,
atau cinta yang tak berdaya,
raga yang berserah sepenuhnya
bahkan nyawa yang mungkin tak kau sadar berpaut ke mana.
Aku menikah dengan seorang lelaki yang "luar biasa" dalam pandangku.
lain hal dalam pandang orang lain.
dan itu tak mengapa.
berbeda tetap aku anggap sesuatu yang lumrah.
Aku tak pernah jatuh cinta padanya sebelumnya.
walaupun sebelas tahun lalu kami pernah berjumpa
bukan dalam tempo yang sesaat
tapi cukup memakan waktu lama
untuk ukuranku,
3 tahun.
aku sudah sekilas menceritakannya sebelumnya, bukan?
Ah, tak perlulah kubahasa berulang
kalian akan bosan.
pastinya.
SUAMIKU
Oke.
Ada pause sesaat dalam diary blogku setelah aku menikah dengannya.
bukan karena aku tak bisa menulis kisahku?
kisahku cukup luar biasa..
tapi maaf, aku merasakan sebuah "kesibukan" yang sesungguhnya.
Aku merasa masih belum bisa menjadi istri yang "luar biasa" untuknya.
untuk suamiku tercinta.
Sesungguhnya, aku yang beruntung menikah dengannya.
dengan segala yang ada padanya.
dengan kesederhanaanya dalamsegi berbagai kemampuan yang dimilikinya
dalam kesabaran luar biasa, yang dituangkannya dalam menghadapiku
yang mudah tersulut emosi.
Entahla, terkadang hanya karena hal sepele...
aku ngambek tak karuan,
mungkin sebenarnya sebuah konotasi untuk kata ingin "lebih dimanja".
Ah, aku..sungguh terlalu.
Dulu aku ingin punya lelaki seperti Mamoru Jiba,
Si Taxido bertopeng
Hitam manis, tinggi semampai
tapi dingin luar biasa... walaupun sesungguhnya pecinta
Beberapa hal kudapatkan pada suamiku,
tapi ah.. manusia...
ah wanita..
menuntut lebih rupanya...
aku ingin lebih di manja.
Kini setelah menikah.. dan
jarak membentang memisahkan kami berdua,
seolah ada tonggak runcing menohok hatiku
rindu terperih yang kurasa
melihat senyum manisnya, atau kesabarannya yang mendunia
dengan penuh kesederhanaan penampilannya,
yang sekarang malah terlihat begitu mempesona dalam fikiranku
dialah lelakiku.
Bismillah,
semoga kami selalu disatukan oleh-Nya dalam kebaikan.
Maafkan dindamu,ini suamiku
tidak bisa "seluar biasa" dirimu
tapi aku akan selalu berusaha,
dalam kemapuannya, dan kesabaran bimbinganmu.
ANAKKU
Entahlah,
mungkin sebaiknya aku menulisnya dalam sepenggal bait yang terpisah
Jaseena Hifdziya Aman
namanya
Sebuah nama yang tertempel makna yang luar biasa,
itulah do,a dari kami orang tuanya.
Ia... Jaseena
Bayi perempuan kami yang pertama.
Alhamdulillah Allah menitipkannya kepada kami dalam waktu yang singkat
sejak pernikahan kami
Ia, rezeki Allah yang luar biasa bagi kami.
Kata suamiku, kakak dari 6 adik-adiknya kelak
wow..
iya, suamiku ingin 7 anak. ingin menyaingi Managernya dengan 5 anak
atau salah seorang kenalannya dengan 9 anak.
yah, 7 sudah ada di antara keduanya,
tak banyak dan tak sedikit, begitu katanya.
Entahlah...
Bismillah, mana yang terbaik untuk Allah,
berapapun jumlahnya.
Si kecil kami tersayang kini sudah hampir 9 bulan.
tertawa, merangkak, berdiri sambil berpegangan dia sudah bisa..
atau sekedar berkata "papapappapa"
MasyaAllah...hemm lucunya luar biasa
Saat kini benua bertolak benua
samudra membentangkan rindu,
Bagaimana aku tak merindunya?,
ia gaids kecilku yang shalehah luar biasa,
insyaAllah.
diajak orang yang tak berjilbab ia menolak,
begitu memakai hijab, ia langsung nemplok.
Itulah Jaseena kami
Mungkin karena terbiasa melihat umminya yang selalu berhijab di dekatnya
MasyaAllah
Bagaimana aku tak merindunya?
rinduku.. sungguh-sungguh.
Sehatlah sayang, tumbuhlah menjadi gadis yang shalehah,
menjadi nyata dalam do,a kami dalam namamu
berhati mulia,
penghafal FirmanNya
dan memeberi kenyamanan
tidak hanya bagi kami,
tapi bagi semua.
Tumbuhlah Nak.
We love you.
bukanlah sebuah akhir dari kekhawatiran perasaan hatimu yang selama ini kau tunggu ketika masih sendiri.
Bukan, absolutely bukan.
Ini adalah awal perjalananmu yang sesungguhnya.
ini adalah masa di mana perasaanmu akan diuji.
perasaanmu akan di tempa rasa, entah bahagia, sedih, suka, duka, lara, cinta dan juga sebaliknya.
hatimu akan mulai merasakan nano-nano asmara yang membara,
atau cinta yang tak berdaya,
raga yang berserah sepenuhnya
bahkan nyawa yang mungkin tak kau sadar berpaut ke mana.
Aku menikah dengan seorang lelaki yang "luar biasa" dalam pandangku.
lain hal dalam pandang orang lain.
dan itu tak mengapa.
berbeda tetap aku anggap sesuatu yang lumrah.
Aku tak pernah jatuh cinta padanya sebelumnya.
walaupun sebelas tahun lalu kami pernah berjumpa
bukan dalam tempo yang sesaat
tapi cukup memakan waktu lama
untuk ukuranku,
3 tahun.
aku sudah sekilas menceritakannya sebelumnya, bukan?
Ah, tak perlulah kubahasa berulang
kalian akan bosan.
pastinya.
SUAMIKU
Oke.
Ada pause sesaat dalam diary blogku setelah aku menikah dengannya.
bukan karena aku tak bisa menulis kisahku?
kisahku cukup luar biasa..
tapi maaf, aku merasakan sebuah "kesibukan" yang sesungguhnya.
Aku merasa masih belum bisa menjadi istri yang "luar biasa" untuknya.
untuk suamiku tercinta.
Sesungguhnya, aku yang beruntung menikah dengannya.
dengan segala yang ada padanya.
dengan kesederhanaanya dalamsegi berbagai kemampuan yang dimilikinya
dalam kesabaran luar biasa, yang dituangkannya dalam menghadapiku
yang mudah tersulut emosi.
Entahla, terkadang hanya karena hal sepele...
aku ngambek tak karuan,
mungkin sebenarnya sebuah konotasi untuk kata ingin "lebih dimanja".
Ah, aku..sungguh terlalu.
Dulu aku ingin punya lelaki seperti Mamoru Jiba,
Si Taxido bertopeng
Hitam manis, tinggi semampai
tapi dingin luar biasa... walaupun sesungguhnya pecinta
Beberapa hal kudapatkan pada suamiku,
tapi ah.. manusia...
ah wanita..
menuntut lebih rupanya...
aku ingin lebih di manja.
Kini setelah menikah.. dan
jarak membentang memisahkan kami berdua,
seolah ada tonggak runcing menohok hatiku
rindu terperih yang kurasa
melihat senyum manisnya, atau kesabarannya yang mendunia
dengan penuh kesederhanaan penampilannya,
yang sekarang malah terlihat begitu mempesona dalam fikiranku
dialah lelakiku.
Bismillah,
semoga kami selalu disatukan oleh-Nya dalam kebaikan.
Maafkan dindamu,ini suamiku
tidak bisa "seluar biasa" dirimu
tapi aku akan selalu berusaha,
dalam kemapuannya, dan kesabaran bimbinganmu.
ANAKKU
Entahlah,
mungkin sebaiknya aku menulisnya dalam sepenggal bait yang terpisah
Jaseena Hifdziya Aman
namanya
Sebuah nama yang tertempel makna yang luar biasa,
itulah do,a dari kami orang tuanya.
Ia... Jaseena
Bayi perempuan kami yang pertama.
Alhamdulillah Allah menitipkannya kepada kami dalam waktu yang singkat
sejak pernikahan kami
Ia, rezeki Allah yang luar biasa bagi kami.
Kata suamiku, kakak dari 6 adik-adiknya kelak
wow..
iya, suamiku ingin 7 anak. ingin menyaingi Managernya dengan 5 anak
atau salah seorang kenalannya dengan 9 anak.
yah, 7 sudah ada di antara keduanya,
tak banyak dan tak sedikit, begitu katanya.
Entahlah...
Bismillah, mana yang terbaik untuk Allah,
berapapun jumlahnya.
Si kecil kami tersayang kini sudah hampir 9 bulan.
tertawa, merangkak, berdiri sambil berpegangan dia sudah bisa..
atau sekedar berkata "papapappapa"
MasyaAllah...hemm lucunya luar biasa
Saat kini benua bertolak benua
samudra membentangkan rindu,
Bagaimana aku tak merindunya?,
ia gaids kecilku yang shalehah luar biasa,
insyaAllah.
diajak orang yang tak berjilbab ia menolak,
begitu memakai hijab, ia langsung nemplok.
Itulah Jaseena kami
Mungkin karena terbiasa melihat umminya yang selalu berhijab di dekatnya
MasyaAllah
Bagaimana aku tak merindunya?
rinduku.. sungguh-sungguh.
Sehatlah sayang, tumbuhlah menjadi gadis yang shalehah,
menjadi nyata dalam do,a kami dalam namamu
berhati mulia,
penghafal FirmanNya
dan memeberi kenyamanan
tidak hanya bagi kami,
tapi bagi semua.
Tumbuhlah Nak.
We love you.
Komentar
Posting Komentar
silakan Berkomentar