Hello Dear, Waktunya bercerita n berbagi pengalaman seputar EWB 2011 (Education Without Border 2011). Ini adalah event pertemuan dan sharing experience serta lomba meulis makalah ilmiah untuk presentasi (menjadi presenter). Dari Indonesia yang lolos dan bisa berangkat ada 4 orang. 1 orang sebagai presenter (Saya : lolos buat presentasi) da 3 yng lain sebagai delegasi (Asma Omar, Dede Supriatna dan Angga Dwi Martha). Dalam event ini ada 131 negara yang ikut berpartisipasi, sekitar 4700 applicants dan 700 full essay. Dari 700 fll essay itu, diumumkan saya masuk 36 nominasi presenter sehngga mendapatkan undangan Tiket, Visa, Accomodation yang full dari panitia. Teman2 lain dari indo, karna sebagai delegasi peswt tiket harus bayar sendiri (untngnya teman2 bertiga pada mengusulkan sponsorship (BNI, Pertamina dll) jadi lumayan juga akhirnya bisa berangkat. Aku juga senang bisa ketemu mereka, sesama indo . Event ini infonya dikirim ke Email saya lewat email grup IELSP (terimakasih ya...
berikut saya copy paste dari Note Pak Reky, Pamannya temen saya yang masih study di Madinah, Studied Dakwah Ushuluddin ( Islamic University of Medina), namun sering memberikan petuahnya kepada kami by phone dan by media maya: Catatan ini indah sekali : isinya berikut ini: Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidaklah menimpa seorang muslim kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan duka, sampai pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan menghapus dengannya dosa-dosanya.” (Muttafaqun alaih). “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya`: 35). Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya tentang ayat ini: “Kami menguji kalian, terkadang dengan berbagai musibah dan terkadang dengan berbagai kenikmatan. Maka Kami akan melihat siapa yang bersyukur...
Bismillahirrahmanirrohim Baiklah, Karena begitu tingginya request baik dari teman-teman di Adelaide maupun di State lain lirik teman-teman di Canberra, NSW, dll (Bu Aidha, Mbak Yessi, Mbak Ika, Mbak Naning, Mbak Mega, Mbak Meida, Mbak Ika). Maka, dengan ini, … Tereretrerett…. Proses pembuatan tempe akan di share. Sebenarnya, dulu di semester awal, saya pernah membuat tempe.. waktu itu karena saya kangen dengan produksi tempe Ibu saya, kebetulan beliau bisnis tempe di Desa kami, dan rasanya terkenal tidak pahit dan enak. Ditambah lagi, walaupun saya anak seorang penjual tempe, dan setiap hari makan tempe, tapi tidak tahu kenapa saya tidak merasa bosan. Bahkan selalu merasa rindu jika sehari saja ndak ada tempe goreng. Jadi, akhirnya jadilah tempe menjadi makanan favorit saya selain Nasi pecel. J Sayangnya, setiap kali saya membuat tempe, saya selalu gagal, kalau tidak salah, sudah tiga kali waktu itu saya membuat tempe, tapi ternyata gagal mulu. Rhizopus sudah mulai...
Komentar
Posting Komentar
silakan Berkomentar