Hello Dear, Waktunya bercerita n berbagi pengalaman seputar EWB 2011 (Education Without Border 2011). Ini adalah event pertemuan dan sharing experience serta lomba meulis makalah ilmiah untuk presentasi (menjadi presenter). Dari Indonesia yang lolos dan bisa berangkat ada 4 orang. 1 orang sebagai presenter (Saya : lolos buat presentasi) da 3 yng lain sebagai delegasi (Asma Omar, Dede Supriatna dan Angga Dwi Martha). Dalam event ini ada 131 negara yang ikut berpartisipasi, sekitar 4700 applicants dan 700 full essay. Dari 700 fll essay itu, diumumkan saya masuk 36 nominasi presenter sehngga mendapatkan undangan Tiket, Visa, Accomodation yang full dari panitia. Teman2 lain dari indo, karna sebagai delegasi peswt tiket harus bayar sendiri (untngnya teman2 bertiga pada mengusulkan sponsorship (BNI, Pertamina dll) jadi lumayan juga akhirnya bisa berangkat. Aku juga senang bisa ketemu mereka, sesama indo . Event ini infonya dikirim ke Email saya lewat email grup IELSP (terimakasih ya
Dear All, lama banget nggak ngetik di Blog rasanya... ni kisah belakangan ini yang lagi ngetrend. ni saat minggu kemaren :) bross rajut dan berbagai hal yang berbau rajutan menjadi sangat ngetrend. Pagi ini saat saya mau foto Copy di Bagian UPA (Umum dan Perlengkapan Alat) dan melewati sebuah ruangan (ruang akademik), saya sekilas melihat bu Endang (mahasiswa jalur B) dan Mbak Dyah (petugas Akademik) yang sedang mengerjakan sesuatu, karena penasaran sayapun mampir... dan waaawww.. sedang pada merajut. Saya sebenarnya sudah lamaaaaa bisa merajut.. tapi kurang sabarrrr.. jadinya nggak saya follow up.. Saat bu Endang dan mbak Dyah lagi asik bahas merajut dan ada peralatan merajut, akhirnya dengan semangat 45 saya minta bu Endang mengajari saya... sebenarnya saya masih lumayan inget caranya, cuman kalau untuk yang bentuk-bentuk lucu dan klasik seperti hasil yang dibuat bu Endang (dan sudah di jual di kalangan para dosen dan karyawan dengan harga murahhhh. saya pun mencoba, te
Bismillahirrahmanirrohim Baiklah, Karena begitu tingginya request baik dari teman-teman di Adelaide maupun di State lain lirik teman-teman di Canberra, NSW, dll (Bu Aidha, Mbak Yessi, Mbak Ika, Mbak Naning, Mbak Mega, Mbak Meida, Mbak Ika). Maka, dengan ini, … Tereretrerett…. Proses pembuatan tempe akan di share. Sebenarnya, dulu di semester awal, saya pernah membuat tempe.. waktu itu karena saya kangen dengan produksi tempe Ibu saya, kebetulan beliau bisnis tempe di Desa kami, dan rasanya terkenal tidak pahit dan enak. Ditambah lagi, walaupun saya anak seorang penjual tempe, dan setiap hari makan tempe, tapi tidak tahu kenapa saya tidak merasa bosan. Bahkan selalu merasa rindu jika sehari saja ndak ada tempe goreng. Jadi, akhirnya jadilah tempe menjadi makanan favorit saya selain Nasi pecel. J Sayangnya, setiap kali saya membuat tempe, saya selalu gagal, kalau tidak salah, sudah tiga kali waktu itu saya membuat tempe, tapi ternyata gagal mulu. Rhizopus sudah mulai
Komentar
Posting Komentar
silakan Berkomentar