Hello Dear, Waktunya bercerita n berbagi pengalaman seputar EWB 2011 (Education Without Border 2011). Ini adalah event pertemuan dan sharing experience serta lomba meulis makalah ilmiah untuk presentasi (menjadi presenter). Dari Indonesia yang lolos dan bisa berangkat ada 4 orang. 1 orang sebagai presenter (Saya : lolos buat presentasi) da 3 yng lain sebagai delegasi (Asma Omar, Dede Supriatna dan Angga Dwi Martha). Dalam event ini ada 131 negara yang ikut berpartisipasi, sekitar 4700 applicants dan 700 full essay. Dari 700 fll essay itu, diumumkan saya masuk 36 nominasi presenter sehngga mendapatkan undangan Tiket, Visa, Accomodation yang full dari panitia. Teman2 lain dari indo, karna sebagai delegasi peswt tiket harus bayar sendiri (untngnya teman2 bertiga pada mengusulkan sponsorship (BNI, Pertamina dll) jadi lumayan juga akhirnya bisa berangkat. Aku juga senang bisa ketemu mereka, sesama indo . Event ini infonya dikirim ke Email saya lewat email grup IELSP (terimakasih ya...
Timing Interview: ** Hari terakhir saya interview ADS dapat urutan terakhir. Harusnya saya urutan ke dua dari yang terakhir. Tapi partisipan terakhir kebetulan tidak datang (mungkin karena mendapatkan beasiswa lain), jadilah saya yang terakhir. Hehe Satu, dua partisipan sudah masuk, sambil menunggu giliran, ada banyak cerita yang saya dapat. Cerita pertama : Yah, kita saya mencoba membuat SWOT (Strength Weakness Opportunity and Threat) tentang posisi saya yang paling akhir: Strength : saya bisa prepare diri saya, secara gituh…karena saya masih lama interviewnya, jadi saya bisa maen-maen dulu sesuka saya, makan sekenaknya dan lain lain . yang jelas untuk buat saya fun. Weakness: masalahnya itu begini ini… kalau saya mau interview ataupun hal penting yang mendebarkan, muncullah mekanisme koping yang kurang bagus. Yaitu perut mules…krues..krues… saya menemukan tanda yang sama pada mas Eko. Dia juga ternyata memiliki gejala yang sama (baca: perut mules menjelang “Sesuatu”) – ...
Bismillahiraahmanirrahim, kemaren, kami seharian di rumah Bapak Ibu karena persiapan untuk haji kloter pertama dengan keberangkatan 13 Mei 2024. Ibu menyebar nasi untuk kurang lebih 215 orang. nah, giliran sore, saya, suami dan anak-anak mendapat giliran mengantar nasi ke tempat yang jaraknya lumayan jauh. kami berangkat sejak habis ashar, dan kembali lagi ke rumah Bapak Ibu jam 8 malam setelah mengantar di 4 tempat. Terus terang saya pribadi merasa ngantuk dan capek. walaupun yang nyetir suami sich,... hehe. nach, pas sampai rumah ibu..saya mengeluh.. "Ibuuuk... ngantuk... capek buk.. mana ke rumah bulek Nik malah tidak ada orangnya...." kataku. seketika wajah ibu merasa iba padaku.. "Ya Allah Nduk.. tadi gimana kok Bapak ndak telepon bulek nik dulu .. di rumah atau tidak. kasihan kamunya kecapekan" kata ibuk. seketika itu suamiku memandang wajahku sesaat. "ini kami pamit ya Buk.. mau antar ke rumah mbak mi ganti ini" kataku masih dengan wajah lelah....
Komentar
Posting Komentar
silakan Berkomentar