MY PRIVATE ROOM. I am So Happyyy ^__^
Dear All,
setelah saya bergejolak sekitar dua bulan ini karena sulit menemukan private room di kampus, akhirnya saya sudah menemukannya kembali. senang sekali rasanya. ceritanya begini;
tahun lalu saat kampus kami pindah ke Gedung baru, itu adalah saat saat pertama saya diterima untuk bekerja di Kampus. dan Alhamdulillah sekali saya menemukan tempat yang bisa menjadi tempat saya bersemedi, yaitu untuk fokus mengerjakan beberapa agenda yang menjadi target saya. dan anda tahukah di mana letak ruang pribadi saya di kampus?
ruang strategis itu adalah Ruang Shalat Para Bapak dan Mas-mas di Bagian UPA (Umum dan Perlengkapan). Jadi jika saya ingin bersemedi, dan pengin fokus pada hal tertentu, maka saya berlari ke tempat para penyamun ini. Jangan berfikir yang bukan-bukan, saya memilih tempat ini dengan banyak pertimbangan, (ini saya lakukan di saat banyak kerjaan di luar kerjaan kampus dan pas tidak ada jadwal untuk masuk kelas.)
1. saya sudah kenal dekat sekali dengan para Bapak dan Mas-mas di sini, jadi sudah akrab.
2. Saya bisa ambil minum dan keperluan apa saja, karena dekat dengan dapur kampus.
3. Ruang ini letaknya berdampingan dengan ruang-ruang staff yang lain, jadi enak..ditambah lagi ruangannya langsung berhub dengan dunia luar. (belakang kampus).
4. kalau saya bosan, saya lari ke luar ruangan dan duduk di tepi kolam, taman indah buatan mahasiswa bisa menghilangkan penat. ruang privasi saya dekat dengan area ini. sungguh so cute.
5. Mas Jo, sering memanggil saya, mengecek apakah saya ketiduran atau tidak, rutin seperti aLARM yang selalu memanggil saya setiap 10 menit, cek saya masih bertahan dengan kerjaan atau tertidur, alhamdulillah saya tidak pernah tertidur selama di ruang ini.
6. Saya tidak menemukan tempat lain yang lebih so sweet, perpustakaan-pun tidak ada ruang privasi, yang ada malah ramai.
7. terakhir, saya bisa pinjem motor mas jo or mas ipung, para penghuni UPA untuk keperluan mendadak, kebetulan ruang UPA dekat dengan parkir. jadi saya safe walaupun sejak kecelakaan itu saya sudah dilarang ibu bapak bawa motor.
Nah, dua bulan yang lalu, ruang UPA diperlebar, ruang shalat sekarang sudah tidak ada, mas-mas dan bapak-bapak UPA pada shalat di ruang sebelah. jadi ruang privasi saya untuk bersemedi sudah tidak ada. jadi sedih rasanya T_T
Alhamdulillah sekali sekarang sudah ada ruang privasi yang lebih so Sweet. Alhamdulillah satu bulan yang lalu, ada pembagian ruangan laboratorium, dan Departemen Jiwa, mendapatkan ruangan di pojok laborat yang langsung berhubungan dengan lingkungan luar. jendela kaca yang lebar, ruangan yang berisi sofa-sofa empuk dan televisi layar datar besar yang dipergunakan untuk presentas, ruangannya nyaman sekali.
Ruang lab selalu sepi kecuali dipakai oleh mahasiswa untuk praktek. kebetulan juga laboratorium Kep.Jiwa yang ber setting ruang tamu itu sangat nyaman dan selalu aktif dipakai kegiatan konseling dengan pasien dari warga sekitar kampus, tapi hanya di pagi hari, jam 7 sampai jam 9. terkadang, kalau tidak ada jadwal ngajar di kelas, saya ikut kegiatan yang dipimpin oleh bu Meidiana ini. tapi kalau ada kelas, saya off. Nah, kalau siang mpe sore, ni ruangan kosong, tak berpenghuni. yang ada hanya petugas Laboratorium mbak Septi dan Mbak Rina, itupun mereka hanya standby di Ruang utama Laboratorium. Jadi saya bisa menggunakan ruangan Jiwa ini untuk labrat pribadi saya. Alhamdulillah, tempat privasi saya di kantor yang tadinya di sarang penyamun, sekarang beralih di sarang Bidadari ( mbak Rina dan Mbak Septi). Sungguh Allah maha memberi apa yang dibutuhkan oleh hambaNya. Subhanallah.
setelah saya bergejolak sekitar dua bulan ini karena sulit menemukan private room di kampus, akhirnya saya sudah menemukannya kembali. senang sekali rasanya. ceritanya begini;
tahun lalu saat kampus kami pindah ke Gedung baru, itu adalah saat saat pertama saya diterima untuk bekerja di Kampus. dan Alhamdulillah sekali saya menemukan tempat yang bisa menjadi tempat saya bersemedi, yaitu untuk fokus mengerjakan beberapa agenda yang menjadi target saya. dan anda tahukah di mana letak ruang pribadi saya di kampus?
ruang strategis itu adalah Ruang Shalat Para Bapak dan Mas-mas di Bagian UPA (Umum dan Perlengkapan). Jadi jika saya ingin bersemedi, dan pengin fokus pada hal tertentu, maka saya berlari ke tempat para penyamun ini. Jangan berfikir yang bukan-bukan, saya memilih tempat ini dengan banyak pertimbangan, (ini saya lakukan di saat banyak kerjaan di luar kerjaan kampus dan pas tidak ada jadwal untuk masuk kelas.)
1. saya sudah kenal dekat sekali dengan para Bapak dan Mas-mas di sini, jadi sudah akrab.
2. Saya bisa ambil minum dan keperluan apa saja, karena dekat dengan dapur kampus.
3. Ruang ini letaknya berdampingan dengan ruang-ruang staff yang lain, jadi enak..ditambah lagi ruangannya langsung berhub dengan dunia luar. (belakang kampus).
4. kalau saya bosan, saya lari ke luar ruangan dan duduk di tepi kolam, taman indah buatan mahasiswa bisa menghilangkan penat. ruang privasi saya dekat dengan area ini. sungguh so cute.
5. Mas Jo, sering memanggil saya, mengecek apakah saya ketiduran atau tidak, rutin seperti aLARM yang selalu memanggil saya setiap 10 menit, cek saya masih bertahan dengan kerjaan atau tertidur, alhamdulillah saya tidak pernah tertidur selama di ruang ini.
6. Saya tidak menemukan tempat lain yang lebih so sweet, perpustakaan-pun tidak ada ruang privasi, yang ada malah ramai.
7. terakhir, saya bisa pinjem motor mas jo or mas ipung, para penghuni UPA untuk keperluan mendadak, kebetulan ruang UPA dekat dengan parkir. jadi saya safe walaupun sejak kecelakaan itu saya sudah dilarang ibu bapak bawa motor.
Nah, dua bulan yang lalu, ruang UPA diperlebar, ruang shalat sekarang sudah tidak ada, mas-mas dan bapak-bapak UPA pada shalat di ruang sebelah. jadi ruang privasi saya untuk bersemedi sudah tidak ada. jadi sedih rasanya T_T
Alhamdulillah sekali sekarang sudah ada ruang privasi yang lebih so Sweet. Alhamdulillah satu bulan yang lalu, ada pembagian ruangan laboratorium, dan Departemen Jiwa, mendapatkan ruangan di pojok laborat yang langsung berhubungan dengan lingkungan luar. jendela kaca yang lebar, ruangan yang berisi sofa-sofa empuk dan televisi layar datar besar yang dipergunakan untuk presentas, ruangannya nyaman sekali.
Ruang lab selalu sepi kecuali dipakai oleh mahasiswa untuk praktek. kebetulan juga laboratorium Kep.Jiwa yang ber setting ruang tamu itu sangat nyaman dan selalu aktif dipakai kegiatan konseling dengan pasien dari warga sekitar kampus, tapi hanya di pagi hari, jam 7 sampai jam 9. terkadang, kalau tidak ada jadwal ngajar di kelas, saya ikut kegiatan yang dipimpin oleh bu Meidiana ini. tapi kalau ada kelas, saya off. Nah, kalau siang mpe sore, ni ruangan kosong, tak berpenghuni. yang ada hanya petugas Laboratorium mbak Septi dan Mbak Rina, itupun mereka hanya standby di Ruang utama Laboratorium. Jadi saya bisa menggunakan ruangan Jiwa ini untuk labrat pribadi saya. Alhamdulillah, tempat privasi saya di kantor yang tadinya di sarang penyamun, sekarang beralih di sarang Bidadari ( mbak Rina dan Mbak Septi). Sungguh Allah maha memberi apa yang dibutuhkan oleh hambaNya. Subhanallah.
Komentar
Posting Komentar
silakan Berkomentar