KETIKA COBAAN DATANG ^_^
berikut saya copy paste dari Note Pak Reky, Pamannya temen saya yang masih study di Madinah, Studied Dakwah Ushuluddin ( Islamic University of Medina), namun sering memberikan petuahnya kepada kami by phone dan by media maya: Catatan ini indah sekali :
isinya berikut ini:
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
“Tidaklah menimpa seorang muslim kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan duka, sampai pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan menghapus dengannya dosa-dosanya.” (Muttafaqun alaih).
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya`: 35).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya tentang ayat ini: “Kami menguji kalian, terkadang dengan berbagai musibah dan terkadang dengan berbagai kenikmatan. Maka Kami akan melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur, siapa yang sabar dan siapa yang putus asa (dari rahmat-Nya). Sebagaimana perkataan Ali bin Abi Thalhah, dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma: ‘Kami akan menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan, maksudnya yaitu dengan kesempitan dan kelapangan hidup, dengan kesehatan dan sakit, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan halal dan haram, dengan ketaatan dan kemaksiatan, dengan petunjuk dan kesesatan; kemudian Kami akan membalas amalan-amalan kalian’.”
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Apabila engkau ditimpa musibah maka janganlah engkau berkeyakinan bahwa kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, sampaipun duri yang mengenai dirimu, akan berlalu tanpa arti. Bahkan Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik (pahala) dan menghapuskan dosa-dosamu dengan sebab itu. Sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Ini merupakan nikmat Allah. (Syarh Riyadhish Shalihin (1/94))
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah seorang muslim itu ditimpa kesusahan karena sakit yang diderita kecuali Allah hendak menggugurkan kesalahan-kesalahannya (dosa-dosa) sebagaimana gugurnya daun-daun dari rantingnya”. (HR. Muslim)
dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim)
Dari Abdurrahman bin Sa’id, dari bapaknya, dia berkata, ”Aku bersama Salman menjenguk orang yang sedang sakit di Kandah. Tatkala Salman memasuki tempat tinggalnya, dia berkata, ”Bergembiralah, karena sakitnya orang mukmin itu akan dijadikan Allah sebagai penebus dosanya dan penyebab kewaspadaannya. Sedangkan sakitnya orang fajir itu laksana keledai yang diikat pemiliknya, kemudian dia melepaskannya kembali, namun keledai itu tidak tahu mengapa ia diikat dan mengapa ia dilepas.”
Ibnu Taimiyyah berkata,"Boleh jadi musibah yg dengannya engkau ingat pada Allah, adalah lebih baik untukmu dari kenikmatan yg dengannya engkau lupa pada Allah..."
isinya berikut ini:
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
“Tidaklah menimpa seorang muslim kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan duka, sampai pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan menghapus dengannya dosa-dosanya.” (Muttafaqun alaih).
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya`: 35).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya tentang ayat ini: “Kami menguji kalian, terkadang dengan berbagai musibah dan terkadang dengan berbagai kenikmatan. Maka Kami akan melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur, siapa yang sabar dan siapa yang putus asa (dari rahmat-Nya). Sebagaimana perkataan Ali bin Abi Thalhah, dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma: ‘Kami akan menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan, maksudnya yaitu dengan kesempitan dan kelapangan hidup, dengan kesehatan dan sakit, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan halal dan haram, dengan ketaatan dan kemaksiatan, dengan petunjuk dan kesesatan; kemudian Kami akan membalas amalan-amalan kalian’.”
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Apabila engkau ditimpa musibah maka janganlah engkau berkeyakinan bahwa kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, sampaipun duri yang mengenai dirimu, akan berlalu tanpa arti. Bahkan Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik (pahala) dan menghapuskan dosa-dosamu dengan sebab itu. Sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Ini merupakan nikmat Allah. (Syarh Riyadhish Shalihin (1/94))
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah seorang muslim itu ditimpa kesusahan karena sakit yang diderita kecuali Allah hendak menggugurkan kesalahan-kesalahannya (dosa-dosa) sebagaimana gugurnya daun-daun dari rantingnya”. (HR. Muslim)
dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim)
Dari Abdurrahman bin Sa’id, dari bapaknya, dia berkata, ”Aku bersama Salman menjenguk orang yang sedang sakit di Kandah. Tatkala Salman memasuki tempat tinggalnya, dia berkata, ”Bergembiralah, karena sakitnya orang mukmin itu akan dijadikan Allah sebagai penebus dosanya dan penyebab kewaspadaannya. Sedangkan sakitnya orang fajir itu laksana keledai yang diikat pemiliknya, kemudian dia melepaskannya kembali, namun keledai itu tidak tahu mengapa ia diikat dan mengapa ia dilepas.”
Ibnu Taimiyyah berkata,"Boleh jadi musibah yg dengannya engkau ingat pada Allah, adalah lebih baik untukmu dari kenikmatan yg dengannya engkau lupa pada Allah..."
Semoga bermanfaat...
BalasHapus