AKU TAK MAU MENJADI GURU!
Dear All,
Tadinya saya masih belum mantab dengan posisi sebagai pengajar di Kampus. Entahlah, ada banyak sekali alasan. Apalagi saya masih menjadi tenaga kontrak.
Tapi akhir-akhir ini, saya mengalami "Mimikri".
Dalam semester yang benar-benar sibuk dan menguras tenaga luar biasa ini, saya benar benar menemukan bahwa sejatinya :JIWA SAYA ADA di sini, di dunia pendidikan. Biarpun full waktu saya di kampus, berjubel kegiatan, tapi rasanya...senaaaanggg sekali. tidak terasa capek yang berarti. saya sendiri heran. kok bisa? malah berat badan saya semakin hari semakin meningkat nich.. hehe :P
___
Setiap hari, berjubel kesibukan seolah tidak terasa. saya menyadari hal penting lain yang lebih mendominasi saya. Yaitu menebar kebaikan dan Pahala. Di dunia pendidikan, meskipun Gaji tidak sebanyak yang akan anda dapatkan jika anda bekerja di tempat lain, tapi saya benar-benar menyadari betapa luar biasanya pekerjaan " PAHLAWAN TANPA TANDA JASA ini". Saya sekarang bisa mengerti bagaimana hari-hari para guru atau dosen dalam membagi waktu dan menyusun prioritas.
Mahasiswa adalah ladang pahala, setiap hari Guru menyebar dan menanam benih Ilmu. Tidak ada hal lain yang lebih diinginkan kecuali melihat ladang yang digunakan untuk menebar pahala itu tumbuh subur, mencetak bibit-bibit luar biasa. jauh lebih dari apa yangdiharapkan. segala kebaikan ia coba berikan, memilih bagaimana agar bibit-bibit yang ia sebar bisa tumbuh dengan baik. bagaimana hama-hama tanaman agar jauh darinya. bagaimana irigasi yang cukup untuk bibit yang unggul. setiap hari terus begitu.. memutar otakknya. kepuasan datang dengan sendirinya ketika benih-benih yang bermunculan itu tumbuh dengan luar biasa hebat.
Niat ikhlas dan lillahi ta'ala, selalu dicoba ditanamkan dalam hatinya, saya tahu sekali ini adalah bagian yang sangattt sangattt berat. bayangkan saja, jika sang guru sudah berkeluarga, ia harus membagi waktu nya dengan keluarga. di Kampus ia sebagai penebar benih kebaikan, pembagi bersama benih ilmu sedangkan di rumah, ia akan menjadi ratu dalam keluarga. Sehebat apapun sang guru di luar, di rumah tetap saja ia sebagai bagian dari sebuah keluarga. bagi perempuan, ia sebagai istri dan Ibu. luar biasa tanggung jawab yang ia pikul. dia harus memrioritaskan keluarga di banding apapun, bagaimanapun juga, peran utamanya sebagai penebar guru di sekolah/kampus juga tetap harus bisa ia emban dengan baik.
Tak bisa membayangkan, jika Guru/ dosen luar biasa itu adalah seoarng Ibu.
Setiap hari harus dengan penuh keikhlasan meluangkan waktu untuk menerima semua permasalahan mahasiswa, menjalin kedekatan dengan mereka, membuang GAP kesungkanan yang menjadi jurang keakraban dengan mahasiswa, memasang penuh senyum meskipun beban berat ia rasa, mencoba untuk memaksimalkan apa yang bisa ia lakukan untuk kebaikan dan keberhasilan anak didik, berjuang untuk membangun pondasi kebaikan di antara rekan kerjanya, walaupun teramat sulit ia rasakan. yang ada dalam benaknya hanya satu "saya pelayan, pelayan untuk kebaikan dan memfasilitasi siswa, pelayan untuk siap memberikan pelayanan terbaik bagi perkembangan ilmu pengetahuan."
ternyata, kesibukan itu tidak hanya di dialami siswa yang dapat PR seabrek.
kadang mengeluh dengan tugas dan PRnya. tidak mereka sadari bahwa PR-PR itu sejatinya adalah pengorbanan sang guru, PR itu untuk meng-Up GRADE mereka untuk meningkatkan kapasitasnya. PR itu, untuk masa depan mereka yang lebih baik. PR itu, adalah bagian dari harta berharga sang GURU yang spesial ia berikan untuk siswanya. Why?? yah, karena PR-PR itu nantinya akan menyita waktu bagi sang guru untuk mengoreksi satu per satu. Tidakkah anda bayangkan, sang Guru yang harusnya memiliki waktu luang untuk bersantai, malah ia pakai untuk mengoreksi PR anda. kenapa begitu? yah..karena bagi GURU, PR itu adalah bagian dari harta mereka, itulah sebabnya ia luangkan waktunya, yach..harta...harta berharga, yang sejatinya hanya titipan untuk sang GURU. tahukah anda siapa sejatinya pemilik harta itu?
Yach..
Pemiliknya adalah ..
Anda wahai SISWA...
-- bukankah Guru anda orang yang mencoba Amanah, karena harta titipan dari anda ia mau dengan senang hati mengurusnya. Luar biasa Bukan?
Waktu 24 jam serasa kurang.
yah, meski Gaji tidak sebanyak yang akan anda dapatkan ketika anda bekerja di tempat lain, tapi jika anda melakukan dengan ikhlas, lillahi ta'ala, untuk menebar kebaikan dan meraih pahalaNya, yakin sekali. Allah menggaji anda ratusan juta setiap harinya. sekian persen saja yang anda terima Cash di dunia, Tapi nanti di Akhirat, insyaAllah Allah menyediakan ratusan juta yang belum terlunasi di dunia. yakinlah. Allah sang maha pemberi, menggaji anda tidak hanya dengan Dolar, yang bisa mengalami inflasi tak jelas, tapi tenang saja.. Allah punya Pahala yang bernilai ratusan juta untuk anda setiap harinya. Semoga kelak, surgalah temoat anda memanen pahala Anda. Begitu do'a saya kepada para GURU.
Bapak-Guru..
Sekarang saya bisa berkata:
Aku tak Mau menjadi Guru! aku ingin menjadi lebih dari sekedar GURU.
Aku ingin menjadi GURU Plus.. yang bisa memberikan lebih dari apa yang diberikan oleh guru biasa kepada siswanya. Aku ingin menjadi guru yang banyak menebar manfaat, menanam benih benih kebaikan. Dan untuk hal itu..
Aku harus banyak belajar dan mengasah diri lebih baik lagi.
Super sekali! Saya pun ingin jadi lbh dr sekedar guru
BalasHapusIya.. Banyak bibit-bibit luar biasa yang harus ditumbuhkan Kak Putra.. trimakasih sudah mampir.. ^_^
BalasHapus